Inilah Referensi Naskah Khutbah Idul Fitri Dan Tata Cara Pelaksanaan Khutbah Hari Raya Idul Fitri
 Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri dan Tata Cara Pelaksanaan Khutbah Hari Raya Idul Fitri - kali ini saya postingkan Contoh Khutbah Idul Fitri dan Tata Caranya untuk menambah ilmu bagi para pembaca yang belum tahu ihwal khutbah idul fitri. silahkan berikut tata caranya.
 
  Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri dan Tata Cara Pelaksanaan Khutbah Hari Raya Idul Fitri
 
     1. Ketika imam hingga di masjid, muraqi segera bangkit untuk memberi arahan dimulainya shalat, yakni dengan lafadh:
   صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلفِطْرِ / اْلأَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ.
  2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), kemudian niat shalat disertai takbiratul ihram. Niatnya adalah:
   أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى رَكْعَتَيْنِِ ِللهِ تَعَالٰى.
  3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do’a iftitah, kemudian  melaksanakan takbir sebanyak tujuh kali pada raka’at pertama, dan lima kali  pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:
   سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
  4. Setelah selesai melaksanakan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca  ta’awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; menyerupai  surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau  surat Al Ghasyiyah pada raka’at kedua.
     5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi segera bangkit untuk memberi  arahan dimulainya khutbah, disusul dengan membaca shalawat sambil  menyerahkan tongkat. Redaksinya semisal:
 مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذاَ، يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى، وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْر، يَوْمُ أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ، أَنْصِتُوْا أَثَابَكُمُ اللهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ، وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ. اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
  6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah.
     7. Kemudian muraqi membaca do’a:
   اَللّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْـلاَمَ، مِنَ الْمُسْـلِمِيْنَ وَالْمُسْـلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ إِقَامَةِ الدِّيْنِ، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
  8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.
   اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
  9. Lalu, muraqi membaca takbir sebanyak tiga kali:
   اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أََكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْد
  10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:
   اَللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
  11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua hingga selesai.
  Berikut Contoh Khutbah Idul Fitri : 
  (3x)  الله اكبر (3x)  الله اكبر(3x) الله اكبر 
  اَللهُ  اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ  بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ  وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْاَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ  اِلَهَ اِلاَّ الله وَلَا نَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ  الدِّيْنَ وَلَوَ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ  وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ. اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ حَرَّمَ  الصِّيَامَ اَيَّامَ الْاَعْيَادِ ضِيَافَةً لِعِبادِهِ الصَّا لِحِيْنَ  اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ  اَلَّذِيْ جَعَلَ الْجَنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَ اَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا  وَمَوْلَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلدَّاعِي اِلىَ  الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَليَ  سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ  بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيِنِ. اَمَّا بَعْدُ :فَيَا  اَيُّهَاالْمُومِنُوْنَ وَالْمُومِنَاتِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي  اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَاتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ  تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
  الله اكبر ×٣    ولله الحمد ...!!!   
  Ma’asyirol Muslimin jama’ah shalat ied rahimakumullah
  Dalam  suasana yang khidmat dan penuh makna ditengah nuansa kebahagiaan dan  kegembiraan di hari kemenangan, umat islam sesuai waktunya masing-masing  di seluruh penjuru dunia serentak mengumandangkan takbir, tahmid,  tahlil, dan tasbih sebagaimana yang di kehendaki oleh Tuhan SWT dalam  firman-Nya: 
  وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا الله عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
  Artinya:”Dan  hendaklah kau sempurnakan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan  Tuhan atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kau bersyukur”. (QS. Al Baqarah: 185)
  Takbir  kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai legalisasi atas kebesaran dan  keagungan Tuhan SWT. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk  mensucikan Tuhan dan segenap yang berafiliasi dengan-Nya. Tidak lupa  puji syukur kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tak pernah  pilih kasih kepada seluruh hamba-Nya sementara tahlil kita lantunkan  untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dialah Dzat yang Maha Esa.
  الله اكبر ×٣    ولله الحمد ...!!!   
  Ma’asyirol Muslimin . . . .
  Dengan  rasa gembira bercampur sedih, dan dengan linangan air mata senang kita  melepas bulan Romadhon yang penuh berkah, maghfiroh dan Rahmat Tuhan  SWT. Banyak pelajaran dan hikmah, faidah dan fadhilah yang kita  dapatkan. Kini bulan Ramadhan boh berlalu, tapi satu hal yang tidak  boleh meninggalkan kita dan harus tetap bersama kita yaitu spirit dan  akhlakiyah puasa Ramadhan, sehingga 1 Syawal harus menjadi “Imtidad”  lanjutan Ramadhan dengan ibadah serta keshalehan sosial. Inilah yang  harus mengisi sebelas bulan ke depan dalam perjalanan hidup kita,  sebagai pribadi, keluarga, warga masyarakat, umat dan bangsa, sesudah  Idul Fitri berlalu.
  Makna Idul Fitri  ialah kembali kepada fitrah, yang berarti sesudah melaksanakan puasa ramadhan sebulan           penuh  umat islam semestinya kembali kepada fitrahnya masing-Masing. Fitrah  ialah potensi yang ada pada diri insan untuk mene rima agama yang  harus atau agama tauhid yaitu islam. Hal ini sesusai dengan firman allah  dalam surat ar-rum ayat 30:
  فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا 4 فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَالنَّاسَ عَلَيْهَا 4 لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ 4 ذَلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسَ لَا يَعْلَمُوْنَ
  Artinya:  “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah  atas) fitrah Tuhan yang Telah membuat insan berdasarkan fitrah itu.  tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi  kebanyakan insan tidak mengetahui.”
   الله اكبر ×٣    ولله الحمد ...!!!   
  Ma’asyiral muslimin……………… 
  Seorang  muslim yang kembali kepada fitrahnya adalah; Pertama, ia tetap  istiqomah memegang agama tauhid yaitu islam, ia tetap akan berkeyakinan  bahwa Tuhan itu maha Esa dan maha berkuasa. Setiap mempunyai suatu  keinginan atau keinginan ia hanya memohon kepada Tuhan swt.
  Kedua,  dalam kehidupan sehari-hari ia akan selalu berbuat dan berkata yang  benar,walaupun perkataan itu pahit, ia tetap akan mengatakannya.
  Ketiga,  ia tetap berlaku sebagai abid, yaitu hamba Tuhan yang selalu taat dan  patuh kepada perintahnya. Dan selalu menghindari diri dari perbuatan  yang dihentikan oleh Tuhan SWT. 
  Hanya  saja dalam simpulan ayat tersebut disebutkan bahwa kebanyakan insan  tidak mengetahuinya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karna pada diri  insan selain mempunyai potensi yang disebut fitrah juga terdapat nafsu  yang selalu membisiki insan untuk melalaikan kewajiban sebagai hamba  Allah.
  Berkat  latihan selama bulan Ramadhan yang dilengkapi dengan menunaikan Zakat  fitrah, insysa Alloh kaum muslimin akan kembali kepada fitrahnya, alasannya ialah  ibadah puasa Ramadhan berfungsi seagai tazkiyatun nafsi yaitu  mensucikan jiwa dan Zakat fitrah berfungsi sebagai tazkiyatul badan,  yaitu mensucikan badan, maka sesudah selesai ibadah puasa dan menunaikan  zakat,seorang muslim akan kembali kepada fitrahnya yaitu suci jiwanya  dan suci badanya.
  الله اكبر ×٣    ولله الحمد ...!!!   
  Ma’asyiral muslimin Rahimakumulloh………
  Seorang  muslim yang kembali kepada fitrahnya selain sebagai abid [hamba Allah]  yang bertakwa, ia juga akan mempunyai kepekaan sosial yang tinggi peduli  kepada sesamanya yang memerlukan sumbangan , yang diawali dengan  menunaikan zakat fitrah, untuk selanjutnya kepedulian sosial tersebut  dikembabagkan dengan menunaikan zakat harta dan zakat-zakat lainya.
  Perintah  mengeluarkan zakat dan infak pada hakekatnya mengandung makna semoga kita  sanggup berbuat dan berzakat saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan,  sebagai salah satu bentuk kesalehan sosial. Dengan zakat dan infak kita  harus mengangkat saudara-saudara kita dari lembah kemiskinan yang dari  hari kehari jumlahnya semakin bertambah. 
  Bila  masyarakat yang ada didaerah sekitar kita dengan kesadarannya  mengeluarkan zakat dan infak, sungguh itu merupakan derma yang cukup  besar untuk membantu saudara kita yang membuhkan sumbangan dalam upaya  merampungkan kemiskinan, mengatasi pengangguran yang semakin hari semakin  meningkat.
  Itulah  beberapa indikator dari citra seorang yang kembali kepada fitrahnya  sesudah selesai menunaikan ibadah shaum Ramadhan sebulan lamanya, dan  itu akan tampak pada dirinya sesudah selesai puasa ramadhan,mulai hari  ini dan seterusnya. 
  Namun  jikalau ketiga ciri fitrah tersebut tidak tampak pada diri seorang muslim  mulai hari ini dan hari-hari berikutnya, maka berarti latihan dan  pendidikan puasa Ramadhan yang telah dilakukannya selama sebulan tidak  berhasil, alasannya ialah ia tidak bisa kembali kepada fitrahnya.
  Semoga  dengan kembalinya semua warga masyarakat muslim di negeri ini kepada  Fitrahnya, keinginan Negara kita menjadi Negara yang Adil dan Makmur,  Gemah Ripah Repeh Rapih, Gemah merenah tur tuma’ninah dibawah ridha  Tuhan SWT, atau dalam bahasa agama kita dikenal dengan sebutan; 
  بلدة طيبة ورب غفور" " akan sanggup tercapai, Amin…!!
  الله اكبر ×٣    ولله الحمد ...!!!   
  Ma’asyiral Muslimin . . .
  Dalam  kesempatan berlebaran di hari raya yang suci ini, mari kita satukan  niat tulus serta tulus dalam sanubari, kita hilangkan rasa benci, rasa  dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong dan rasa gembira dengan  apa yang kita miliki hari ini, mari kita ganti semua itu dengan rasa  kasih saying dan rasa persaudaraan.
  Dengan hati terbuka, wajah yang berseri-seri serta senyum yang manis  kita  ulurkan tangan kita untuk saling bermaaf-maafan. Kita buka lembaran  gres yang masih putih, dan kita tutup halaman yang usang yang mungkin  banyak terdapat kotoran dan noda seraya mengucapkan:
  من العائدين والفائزين تقبل الله منا ومنكم تقبل يا كريم
  “MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN”
  Semoga Tuhan SWT, selalu memperlihatkan pertolongannya kepada kita semua. Amin . . . !!!
  الله اكبر(×٧) 
  اَللهُ  اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ  بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ  وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْاَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ  اِلَهَ اِلاَّ الله وَلَا نَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ  الدِّيْنَ وَلَوَ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ  وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ.
 اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي  جَعَلَ الْاَعْيَادَ بِالْاَفْرَاحِ وَالسُّرُوْرِ وَضَاعَفَ  لِلْمُتَّقِيْنَ جَزِيْلَ الْاُجُوْر وَكَمَّلَ الضِّيَافَةَ فِي يَوْمِ  الْعِيْدِ لِعُموْمِ الْمُومِنِيْنَ بِسَعْيِهِمُ الْمَشْكُوْرُ اَشْهَدُ  اَنْ لَا اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اَلْعَفُوُّ  الْغَفُوْرُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلَّذِيْ  نَالَ مِنْ رَبِّهِ مَا لَمْ يَنَلْهُ مُقَرَّبٌ وَلَا رَسُوْلٌ مُطَهَّرٌ  مَبْرُوْرٌ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا محمد النبي الامي  وعلى اله واصحبه الَّذِيْنَ كَانُوْ يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ.  وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا, اما بعد. فَيَا اَيُّهَاالْاِخْوَانِ  اِتَّقُوااللهَ وَاعْلَمُوْا يَا اِخْوَانىِ رَحِمَكُمُ اللهَ اَنَّ  يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيُم يَتَجَلَّي اللهُ فِيْهِ عَلىَ عِبَادِهِ  مِنْ كُلِّ مُقِيْمٍ وَمُسَافِرٍ فَيُبَاهِيَ لَكُمْ وَمَلَائِكتِهِ  وَاَنْتُمْ مُكَبِّرُوْنَ فِيْهِ اِظْهَارًا لِشَعَائِرِهِ فِي كُلِّ  مَكَانٍ ظَاهِرٍ فَقَالَ اللهُ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا  اِنَّ اللهَ وَ مَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي يَا اَيُّهَا  الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا  الَّلهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ  اَجْمَعِيْن وَعَلىَ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ ومَنْ  تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيِنِ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ  بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرًّاحِمِيْنَ الَّلهُمَّ اغْفِرْ  لِلْمُومِنِيْنَ وَالْمُومِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ  الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَات اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ  الدَّعَوَات. اللَّهُمَّ انْصُرْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد اللَّهُمَّ  اصْلِحْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد اللَّهُمَّ انْصُرْ اُمَّةَ  سَيِّدِنَا مُحَمّد اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْن وَاخْذُلْ  مَنْ خَذَلَ الدِّيْنَ وَاجْعَلْ بَلْدَتَنَا اِنْدَونَسِيَا هَذِهِ  بَلْدَةً تَجْرِيْ فِيْهَا اَحْكَامُكَ وَسُنَّةَ رَسُوْلِك يَا حَيُّ يَا  قَيُّوْمَ يَا اِلَهَنَا وَاِلَهَا كُلَّ شَيْءٍ هَذَا حَالُنَا يَا اَللهُ  لاَ يَخْفىَ عَلَيْكَ. اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا  وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا  وَتَعَبُّدَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَمِّمْ تَكْسِيْرَنَا يَا اَلله يَا  اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَة وَ فىِ  الْاَخِرَةِ حَسَنَة وَقِنَا عَذَابَ النَّار. عِبَادَ الله اِنَّ اللهَ  يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِى الْقُرْبىَ وَيَنْهَى  عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر وَالْبَغْيَ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ  تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُواللهَ الْعَظِيْم يَذْكُرُكُمْ وَاسْئَلُوْا مِنْ  فَضْلِهِ يَعِظُكُمْ وَلَذِكْرُاللهُ اَكْبَرْSelengkapnya ihwal Idul Fitri:
Kata Kata Ucapan Selamat Idul Fitri
Contoh Puisi Idul Fitri
Contoh Khutbah Idul Fitri
Belum ada Komentar untuk "Inilah Referensi Naskah Khutbah Idul Fitri Dan Tata Cara Pelaksanaan Khutbah Hari Raya Idul Fitri"
Posting Komentar